5 Cara Meningkatkan Keterampilan Active Listening

 


Tahukah kamu ada satu keterampilan yang akan membuatmu disukai banyak orang? Mungkin terdengar klise karena tidak semua orang akan menyukai kita. Tapi, dengan keterampilan ini, kamu akan menciptakan suasana yang bisa membuat orang lain nyaman dan betah berada didekatmu. Inilah dia keterampilan active listening!

Active listening atau sebuah proses mendengarkan aktif adalah salah satu soft skill wajib yang kamu harus pelajari. Tidak hanya untuk dunia sosial, keterampilan ini akan sangat bermanfaat juga dalam dunia profesional. Seorang interviewer akan dengan cepat mengetahui seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi jika memiliki keterampilan active listening. Tentu saja, hal ini akan sangat berguna bagi tangga karir kamu kedepannya!

Maka dari itu, simak lebih lanjut tentang keterampilan active listening yuk!

Pentingnya Belajar Active Listening


Active listening (internal link) adalah sebuah proses mengolah informasi yang didapatkan dari seseorang atau kelompok. Dalam melakukan keterampilan ini, seorang pendengar aktif tidak hanya fokus dalam mendengarkan apa yang disampaikan, melainkan juga pada apa yang ditampilkan oleh lawan bicara. Hal ini dinamakan dengan gesture. Beberapa jenis gesture diantaranya seperti gerakan anggota tubuh, mimik wajah, dan intonasi suara.

Di bawah ini adalah hal wajib yang masuk dalam keterampilan active listening diantaranya:

  • Memberikan perhatian penuh;
  • Tidak menginterupsi seorang yang berbicara;
  • Menunjukkan kepercayaan;
  • Memberikan respon verbal dan non verbal;
  • Tidak melakukan judgemental.
Selain dari itu, pentingnya mempelajari active listening adalah karena keterampilan ini dapat menunjukkan tingkat kecerdasan emosional seseorang. Kecerdasan emosional atau biasa disebut Emotional Quotient diartikan sebagai “Kapasitas untuk mengenali perasaan sendiri dan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengelola emosi dengan baik dalam diri dan dalam hubungan dengan orang lain” (Daniel Goleman).

Beberapa ciri seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi diantaranya:

  • Mampu mengenali perasaan diri sendiri;
  • Mampu membaca perasaan orang lain;
  • Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri;
  • Tidak mudah baper (baca: tersinggung);
  • Cenderung menjadi pendengar yang baik;
  • Berpikiran secara terbuka dan mampu menerima pendapat orang lain;
  • Tidak malu untuk minta maaf duluan.

5 Cara Meningkatkan Keterampilan Active Listening


Bagi kebanyakan orang, tidak mudah menerapkan keterampilan ini ditengah kesibukan. Menjadi pendengar aktif memiliki arti bahwa kamu harus memberikan waktu secara penuh kepada lawan bicara. Hal inilah yang menjadi salah satu konsekuensinya. Kamu dituntut untuk menjauhkan diri dari segala bentuk distraksi. Namun di samping itu, menjadi seorang active listening punya banyak manfaat untuk dirimu sendiri.

Inilah beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan active listening kamu!

1. Tingkatkan Empati Pada Orang Lain

Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang sedang mereka rasakan. Sikap ini melahirkan rasa memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman hidup yang dialami seseorang. Berbeda dengan simpati, empati menjadikan seseorang lebih peka terhadap situasi dan keadaan yang sedang terjadi.

Sikap empati tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dengan cara terus dilatih. Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti lebih banyak mendengarkan orang lain, sensitif terhadap perasaan orang lain, peka terhadap apa yang sedang dibutuhkan, dan tidak segan mencoba memahami suatu kondisi dari berbagai sudut pandang.

Dengan empati, kamu tidak perlu banyak bicara untuk menunjukkan pada seseorang bahwa kamu peduli padanya. Orang lain akan secara otomatis merasa nyaman saat berada disekitarmu.

2. Bersungguh-sungguh Dalam Menolong

Dalam keterampilan active listening, kamu perlu memberikan seluruh perhatian pada lawan bicara. Seseorang akan merasa dihargai dan diberikan kebebasan berbicara ketika dirinya tidak disela atau pembicaraannya dipotong. Disamping itu, kamu juga harus menerapkan segala teknik active listening yang baik. Beberapa teknik tersebut diantaranya seperti:

  • Tidak melakukan judgemental
  • Memberikan respon sesuai dengan kebutuhan lawan bicara
  • Menunjukkan kepercayaan
3. Tingkatkan Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu yang tinggi memudahkan kamu belajar banyak hal! Dari mendengarkan cerita orang lain, kamu bisa mendapatkan pelajaran hidup yang bahkan tidak perlu kamu alami sendiri. Berbicara aktif dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang menjadikan kamu kaya akan pengetahuan. Hal ini pun dapat meningkatkan value dalam diri kamu sendiri.

Ketika menjadi seorang active listener, kamu sejatinya tidak hanya memberikan manfaat bagi lawan bicara. Maka dari itu, tidak ada ruginya bagi kamu untuk terus menjadi seorang pendengar bagi orang lain.

4. Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Satu hal yang penting ketika menjadi seorang active listener adalah kamu harus memiliki rasa percaya diri. Kamu harus bisa menunjukkan bahwa dirimu bisa membantu orang lain meski hanya sebatas mendengarkan tanpa memberikan solusi utama.

Uniknya, kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia yang ramah dan santun tidak serta merta membentuk orang-orang didalamnya dapat berbicara secara mendalam dengan orang lain (Deep talk). Maka dari itu, kamu perlu memiliki kamus pribadi yang berisikan kalimat-kalimat positif sebagai bahan untuk merespon lawan bicara.

Beberapa contoh kalimat positif yang bisa kamu gunakan:

  • Kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu hebat banget!
  • Aku ikut sedih dengan apa yang kamu rasakan, butuh pelukan?
  • Terima kasih sudah memilih aku untuk berbagi cerita, ada hal lain lagi yang bisa aku bantu?
5. Berusaha Tetap Fokus dan Berikan Respon

Untuk meningkatkan keterampilan active listening, kamu perlu memberitahukan lawan bicara bahwa kamu mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Beberapa hal sederhana seperti anggukan kepala, senyum atau jenis mimik wajah lainnya, dapat menunjukkan kamu fokus dan mengerti apa yang sedang disampaikan.


Artikel oleh Baiq Ramdyanti

You May Also Like

0 comments