Bipolar Care Indonesia Tangerang Present
Kurangnya akan pemahaman terhadap kesehatan mental dan adanya stigma negatif di lingkungan, membuat sebagian besar orang sulit untuk membuka diri bahwa dirinya memiliki masalah mental seperti depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya. Hal ini tidak bisa sepelekan, karena akan memperburuk kondisi psikologis. Seperti halnya pada gangguan depresi. Banyak dari mereka yang sulit membuka diri dan kurang mampunya dalam mengekspresikan emosi. Sebagian besar pada kasus depresi, banyak dari mereka yang mencoba mengakhiri hidup. Butuhnya support serta penanganan oleh tenaga ahli, membuat mereka mampu melalui fase depresi.
Apa itu depresi, bagaimana gejalanya serta apa saja kiat-kiat penting dalam pencegahan bunuh diri. Yuk hadiri SEMINAR KESEHATAN JIWA dengan tema "Mengenali Gejala Depresi dan Pencegahan Bunuh Diri". Acara ini di isi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Akan ada dr. Jans Juliana Sp.Kj (spesialis kesehatan jiwa) dan Igi Oktamiasih (Penyintas Bipolar dan Founder dari komunitas Bipolar Care Indonesia)
Catat waktu dan tanggalnya
📆 Sabtu, 14 Desember 2019
⏰ Pukul 13.00 - 15.00 WIB
📍 Lokasi: Aula RS. ANNISA (Cibodas, Tangerang)
Acara ini GRATIS dan Terbuka Untuk umum (terbatas hanya untuk 40 orang)
Informasi lebih lanjut dan pendaftaran bisa hubungi:
Mayang: 081289535409
Anti: 081381432970
Kurangnya akan pemahaman terhadap kesehatan mental dan adanya stigma negatif di lingkungan, membuat sebagian besar orang sulit untuk membuka diri bahwa dirinya memiliki masalah mental seperti depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya. Hal ini tidak bisa sepelekan, karena akan memperburuk kondisi psikologis. Seperti halnya pada gangguan depresi. Banyak dari mereka yang sulit membuka diri dan kurang mampunya dalam mengekspresikan emosi. Sebagian besar pada kasus depresi, banyak dari mereka yang mencoba mengakhiri hidup. Butuhnya support serta penanganan oleh tenaga ahli, membuat mereka mampu melalui fase depresi.
Apa itu depresi, bagaimana gejalanya serta apa saja kiat-kiat penting dalam pencegahan bunuh diri. Yuk hadiri SEMINAR KESEHATAN JIWA dengan tema "Mengenali Gejala Depresi dan Pencegahan Bunuh Diri". Acara ini di isi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya. Akan ada dr. Jans Juliana Sp.Kj (spesialis kesehatan jiwa) dan Igi Oktamiasih (Penyintas Bipolar dan Founder dari komunitas Bipolar Care Indonesia)
Catat waktu dan tanggalnya
📆 Sabtu, 14 Desember 2019
⏰ Pukul 13.00 - 15.00 WIB
📍 Lokasi: Aula RS. ANNISA (Cibodas, Tangerang)
Acara ini GRATIS dan Terbuka Untuk umum (terbatas hanya untuk 40 orang)
Informasi lebih lanjut dan pendaftaran bisa hubungi:
Mayang: 081289535409
Anti: 081381432970
Bagi mereka yang memiliki masalah gangguan mental seperti halnya gangguan bipolar ataupun gangguan mental lainnya, butuh adanya dukungan dari keluarga, lingkungan ataupun pasangan dan hal ini lah yang membuat mereka mampu survive serta beraktivitas lebih baik dalam berbagai kondisi di luar terapi obat atau lainnya.
Bipolar Care Indonesia present KUMBAR (Kumpul Bareng). Pada acara KUMBAR kali ini temanya cukup menarik yaitu Relationship dan akan dibawakan langsung oleh Rebeka Pinaima, M.Psi, psikolog (Founder Cinta Setara). Dalam acara ini, kita akan duduk santai membahas tentang hubungan, dan hal ini terkait support sistem bagi mereka yang memiliki gangguan bipolar ataupun masalah kesehatan jiwa lainnya. Bagaimana sih agar keluarga, lingkungan ataupun pasangan agar dapat lebih peduli terhadap kondisi kita. Semua akan dibahas pada kumbar minggu ini.
Catat waktu dan tanggalnya
📆 Minggu, 8 Desember 2019
⏰ Pukul 15.00 - 17.00 WIB
📍 Lokasi: Jl. Kemang Timur XI No. 17 Jakarta Selatan
NB:
* Acara GRATIS
*Peserta terbatas untuk 20 orang saja
*Pendaftar hanya untuk mereka yang memiliki gangguan bipolar ataupun masalah kesehatan jiwa lainnya.
*Disarankan untuk membawa pasangan ataupun teman dekat maks 1 orang
Memang sulit untuk menumbuhkan semangat serta sikap energik dalam bekerja dan ini bukanlah perkara mudah. Kuncinya adalah keinginan kuat dari sendiri. Memiliki masalah kejiwaan bukanlah halangan kita untuk tetap aktif dalam rutinitas dan menjadi produktif.
Ingin belajar lebih dalam cara untuk mengoptimalkan rutinitas harian. Yuk datang saja langsung ke RSMM pada minggu ini, dan materi akan dibawakan oleh Eriyono dan Eka (Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia)
Catat waktu dan tanggalnya
📆 Sabtu, 7 Desember 2019
⏰ Pukul 13.00 - 15.00 WIB
📍 Lokasi: Ruang Instalasi Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor. (RSMM)
Pendaftaran GRATIS (bisa langsung hadir tanpa harus mendaftar) dan TIDAK ADA SERTIFIKAT
Informasi lebih lanjut hubungi: Arief 0812-1263-9637
Semua warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam hal mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Masyarakat penyandang disabilitas selama ini masih kurang mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang baik, sehingga masih timbul adanya diskriminasi terhadap para penyandang disabilitas.
Disabilitas adalah seseorang yang termasuk penyandang disabilitas fisik, penyandang disabilitas mental maupun gabungan antara penyandang disabilitas fisik dan mental, dan yang paling lebih rumit untuk dimengerti adalah penyandang gangguan jiwa baik kadar ringan maupun berat.
Pada peringatan hari Disabilitas Inernasional pada tanggal 3 Desember ini, adalah momentum untuk melakukan advokasi kepada pemerintah dan masyarakat terkait kebutuhan-kebutuhan penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak-hak berupa pelayanan yang baik terkait sarana public, mendapatkan Pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal yang layak dan akses layanan kesehatan.
Indonesia telah meratifikasi peraturan PBB ke peraturan nasional terkait hak-hak penyandang disabilitas. Prinsip-prinsip HAM yang universal, negara mempunyai kewajiban untuk menghormati individu, melindungi dan memenuhi hak-haknya terkait penyandang disabilitas.
Kita harus saling peduli dan fight barriers between us agar tercipta society yang equal (egaliter) dan juga tercipta equality for people with disability dimana orang penyandang disabilitas dimanapun mereka berada, di komunitas lokal ataupun ketika mengunjungi tempat baru, tetap dapat merasa confident bahwasanya mereka dapat mengakses pendidikan, mendapatkan pekerjaan, bersosialisasi dengan teman, bepergian secara bebas, dan menjalani hidup mereka tanpa mengalami diskriminasi, stigma negatif, dan barriers.
Tidak diabaikan oleh society dan tetap dihormati, dilindungi, dan dipenuhi hak-haknya sesuai dengan hukum dan ham yang berlaku dan setara dengan non-disabilitas
Kita harus saling peduli dan saling membantu, fight barriers between us agar tercipta kesetaraan/society yang equal di masa depan. Hal tersebut adalah tanggung jawab kita semua sebagai bagian dari human race/masyarakat.
Penulis : Daffa Fauzan
Penulis : Daffa Fauzan