Sehat Jiwa
Seorang boss berjalan dengan gagah, mendongakkan kepala dan membusungkan dada. Seolah ia orang paling hebat. Di kantor hanya bisa menyuruh-nyuruh sesuai egonya, tidak mau mendengarkan orang lain, sehingga tidak disukai staff bawahannya. Lama-lama ia stress karena melihat respon orang yang semakin lama semakin tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Secara fisik ia sehat bugar, terlihat mampu menjalani tugasnya sebagai pemimpin. Tapi apakah jiwanya sehat ? Apa definisi sehat itu ?
UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 menyebutkan sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, jiwa, dan sosial, serta produktif secara ekonomi. Sedangkan WHO menyebutkan ada 4 komponen. 3 komponen utamanya adalah sehat fisik, sehat jiwa, dan sejahtera sosial. Lalu ada sehat spiritual sebagai tambahan. Jadi, seseorang yang sehat tidak hanya dilihat dari fisiknya saja. Tetapi jiwa seseorang juga perlu diperhatikan. Sayangnya banyak yang tidak menyadari hal kesehatan jiwa ini.
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Orang yang sehat jiwa dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dari suatu kelompok. Bagi mereka, kehidupan ini penuh arti. Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang.
Kesehatan jiwa meliputi :
Bagaimana perasaan seseorang terhadap dirinya
Bagaimana perasaan seseorang terhadap orang lain
Bagaimana caranya ia mengatasi stres yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Ciri orang sehat jiwa antara lain :
# Merasa nyaman dengan dirinya
- Mampu mengatasi berbagai perasaan seperti marah, takut, senang, dll.
- Mampu mengatasi kekecewaan dalam kehidupan.
- Mempunyai harga diri yang wajar
- Menilai dirinya secara nyata, tidak merendahkan tidak pula berlebihan
- Merasa puas dengan kehidupan sehari-hari
# Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain
- Mampu mencintai dan menerima cinta dari orang lain
- Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
- Mampu mempercayai orang lain
- Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
- Merasa menjadi bagian dari kelompok
- Tidak mengakali orang lain dan tidak membiarkan dirinya diakali orang lain
Tidak ada batasan yang tegas antara orang yang sehat jiwa dan yang terganggu jiwanya. Tetapi terdapat suatu kesinambungan yang disebut derajat kesehatan jiwa ( sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, sakit ). Tidak semua orang selalu mempunyai ciri jiwa yang sehat sepanjang hidupnya. Setiap orang dapat mengalami berbagai ragam derajat kesehatan jiwa.
Nah, sekarang mari kita sama-sama melihat kedalam diri, apakah kita sudah sehat sepenuhnya ? Tak usah berkecil hati jika ternyata belum sehat sepenuhnya. Banyak orang yang sedang berjuang untuk sehat diluar sana. Hargai dan sayangi sesama dengan proses dan jalan hidupnya masing-masing.
Sumber :
Buku Pedoman Kesehatan Jiwa ( Pegangan Bagi Kader Kesehatan )
Kementrian Kesehatan RI, 2011.
0 comments